Sapi Madura merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu memiliki kinerja reproduksi yang baik dibandingkan dengan sapi dari bangsa Bos taurus, tahan terhadap panas, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi manajemen pemeliharaan di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (2011), populasi Sapi Madura pada tahun 2011 mencapai 1,3 juta ekor atau 8,67 % dari rumpun sapi potong yang berada di Indonesia.
Dalam usaha peternakan, pakan merupakan faktor utama untuk mendukung pembudidayaan. Pakan untuk ternak harus berkualitas, kuantitas dan kontinuitas, karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan. Kontinuitas (ketersediaan) pakan merupakan masalah yang cukup serius bagi daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Hal ini disebabkan karena produksi hijauan pakan sangat berfluktuatif tergantung musim. Pada musim penghujan pakan akan tersedia melimpah, sedangkan pada musim kemarau akan terbatas. Usaha peningkatan produksi hijauan pakan dengan memperluas lahan merupakan salah satu alternatif, namun kenyataannya terjadi kompetisi dengan perluasan lahan tanaman pangan dan juga pemukiman. Upaya pencarian sumber pakan alternatif sangat diperlukan dengan pertimbangan yang rasional, murah, dan mudah didapat serta tersedia sepanjang tahun. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Kabupaten Pamekasan yang memanfaatkan daun kelapa (Cocos musifera L.) (yang sudah dipisahkan dengan ruasnya) sebagai pakan sapi madura.
Kandungan nutrien daun kelapa berupa bahan kering 92,03%, protein kasar 9,54%, serat kasar 24,84%, lemak kasar 3,3%, dan abu 6,22%. Di Indonesia terdapat hampir 3 juta hektar tanaman kelapa atau sepertiga luas tanaman kelapa dunia. Strukur daun kelapa terdiri atas tangkai (pelepah) daun, tulang poros daun, dan helai daun. Tangkai daun terletak dibagian pangkal yang bentuknya melebar, tempat melekatnya tulang poros daun. Helai daun bentuknya menyirip berjumlah 110 – 130 lembar. Letak daun mengelilingi batang. Pada pohon yang berumur 20 tahun mahkota daun tersusun 30 – 40 lembar. Ukuran daun panjangnya antara 6 – 7 m dan siripnya sepanjang 1,0 -1,5 m. Luas permukaan daun berkisar antara 7 – 8 m2. Setiap tahun rata-rata tumbuh 15 lembar daun baru dan jumlah daun dalam keadaan normal gugur rata-rata 15 lembar.
Dengan kandungan nutrien, luas area perkebunan kelapa, serta jumlah daun pada setiap pohon kelapa, daun kelapa dapat dijadikan pakan alternatif untuk pakan ternak ruminansia terutama pada sapi madura. Kandungan lignin pada daun kelapa pun dapat diatasi dengan cara fermentasi, sehingga selain dapat menurunkan lignin, juga dapat meningkatkan kecernaan serta kandungan nutrisinya. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam tentang potensi daun kelapa sebagai sumber pakan alternatif pada ternak ruminansia khususnya pada sapi madura yang sangat adaptif.
Author: Moh Ihsan Zain